Pages

Sunday, February 5, 2012

Life Changes

Saya ternyata tak bisa selalu jadi kanak-kanak tanpa beban yang selalu bahagia. Aman dalam lindungan kedua orang tua, dalam rumah yang menghangatkan jiwa.

gambar diambil dari...ah saya lupa


Saya ternyata tak bisa selalu jadi remaja dengan pikiran sempit yang terombang-ambingkan tragedi asmara. Pedih superlatif berasal dari patah hati saja.

Saya ternyata harus tumbuh dewasa. Menyaksikan kedua orang tua menua dan nanti di satu titik, saya yang berganti melindungi mereka.

Saya ternyata harus menjalani proses menjadi dewasa itu tidak dengan biasa-biasa saja. Jalannya berkelok, naik turun, dan belum diaspal.

Saya ternyata bisa menjadi pahit, pesimistis, dan iri pada takdir orang lain kalau saja tak ingat masih punya iman. Masih ada Tuhan.